SELAMAT DATANG

Jumaat, 6 November 2009

MESTI BACA : DASYATNYA SAKARATUL MAUT

بسم الله الرحمن الرحيم

Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut


"Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri". (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).

Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an :

1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian. Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)

2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS al-Jumu'ah, 62:8)

4. Kematian datang secara tiba-tiba. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)

Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut

Sabda Rasulullah SAW : "Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR Tirmidzi) Sabda Rasulullah SAW : "Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?" (HR Bukhari)

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW . Ka'b al-Ahbar berpendapat : "Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa".

Imam Ghozali berpendapat : "Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki".

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. "Wahai manusia !", kata pria tersebut. "Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku."

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.

Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a'lam bis shawab.

Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim.. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An'am 6:93) (Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri
(sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, "Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! " Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka". Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, "Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka". Naudzu bila min dzalik!

Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum..

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan".. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki.. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, "Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu".

Wallahu a'lam bish-shawab.

20 pengkhianatan Umno terhadap orang Melayu

Analisis:

Wan Nordin Wan Yaacob

Sejak 52 tahun lalu, negara ini hanya diperintah oleh Umno/BN/Perikatan, selain itu tiada parti lain yang berjaya menjadi pemerintah di negara yang majoriti penduduknya Melayu.

Adapun parti yang memerintah negeri-negeri seperti Kelantan (PAS- kini), Terengganu (PAS 1999-2004); Perak (Pakatan Rakyat,DAP-PAS-KeADILan sejak Mac 2008-Februari 2009); Selangor Mac 2008-kini), Kedah (Mac 2008-kini) dan Pulau Pinang (Mac 2008-kini), semuanya dianak-tirikan dari menerima bantuan pembangunan oleh kerajaan pusat.

Sejak itu juga, Umno/BN menggunakan 'kesempatan' dengan agensi kerajaan, media dan kuasa untuk mencengkam jiwa-jiwa orang melayu dan kaum-kaum lain bagi mengekalkan kuasa mereka.

Malah dengan akta-akta seperti Ordinan Darurat, Akta Rahsia Rasmi (OSA) dan Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) Umno/BN berjaya 'menutup' mulut-mulut rakyat, dan setiap kali getir melanda periuk nasi Umno/BN, pastinya akta-akta ini digunakan bagi emnakut-nakutkan rakyat.

Dalam masa yang sama, bak kata Presiden PAS, Dato' Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang dalam satu pertemuan dengan kakitangan Harakah pada 28 Oktober lalu di Pejabat Agung PAS Jalan Raja Laut, Umno/BN memperbodohkan rakyat dengan akhbar-akhbar mereka hingga rakyat menjadi 'pak turut'.

Berita-berita yang dimuatkan dalam media milik Umno/BN hanya memaparkan pandangan sebelah pihak, selebihnya menghentam dan memfitnah pembangkang.

Sejarah pastinya tidak akan melupai akan Umno/BN lah yang mengurangkan kuasa Raja-raha Melayu, yang menderhaka kepada Sultan apabila di Terengganu, selepas pilihan raya umum 2008, Umno/BN tidak bersetuju dengan perkenan Sultan Terengganu melantik Dato' Seri Ahmad Said selaku Menteri Besar menggantikan Dato' Seri Idris Jusoh.

Mereka (Umno/BN) turun ke jalan-jalan raya bagi membantah tindakan Sultan hinggakan slogan 'natang' ditujukan kepada Sultan dan Istana.Penderhakaan ini tidakpun diambil tindakan oleh mana-mana pihak berkuasa hingga kini.

Sementara AJK PAS Pusat, Dato' Kamaruddin Jaffar pada satu majlis di Gombak satu ketika lalu pernah mengingatkan bahawa rakyat tidak akan lupa, Umno telah melakukan pelbagai pengkhianatan terhadap orang-orang Melayu semenjak pemerintahan Tun Dr Mahathir Mohammad sehingga sekarang di bawah Dato' Seri Najib Tun Abdul Razak.

Ujarnya pada zaman Dr Mahathir, beliau telah menghapuskan imuniti raja-raja Melayu. sedangkan Institusi Raja Melayu adalah simbol ketuanan orang Melayu. Seterusnya, pengkhianatan Umno yang kedua, dengan merosakkan sistem kehakiman negara yang juga dilakukan bermula pada zaman pemerintahan Dr Mahathir hinggalah hari ini apabila sistem kehakiman semakin dibobrokkan.

Bekas Perdana Menteri (Dr Mahathir) itu juga, telah campur tangan di dalam sistem kehakiman negara, yang menjadi simbol kedaulatan undang-undang negara dan krisis ini membawa kepada pemecatan Ketua Hakim Negara, Tun Salleh Abbas.

Kemudian, selepas pilihan raya umum 1999 yang menyaksikan Terengganu jatuh ke tangan PAS, kerajaan Umno menarik balik royalti minyak di sana.

Walhal, majoriti besar rakyat negeri Terengganu adalah daripada orang-orang Melayu dan Umno sanggup berbuat demikian demi membalas dendam akibat kalah teruk dalam pilihan raya berkenaan.

Pada zaman Dr Mahathir juga, Umno/BN memperkenalkan dasar Pembelajaran dan Pengajaran Sains dan Matematik dalam bahasa Inggeris (PPSMI) yang secara terang melanggar Perlembagaan Malaysia.Hak tunggal bahasa Melayu ini dicabuli dan pemimpin Umno/BN mempertahankannya.

Akibatnya, dasar yang digubal dan dilaksanakan itu akhirnya melemahkan pencapaian anak-anak Melayu dalam subjek Sains dan Matematik, selain keciciran Melayu di kawasan pedalaman.

Rakyat pastinya tidak akan lupa dengan tindakan Umno/BN menarik semula geran peruntukan untuk Sekolah Agama Rakyat (SAR) yang menjadi tempat belajar anak-anak orang Melayu.Umno/BN melaungkan bahawa SAR tempat melahirkan pengganas, dan ia adalah menurut kajian orang kanan Najib, Abdul Razak Baginda yang pernah dikaitkan dengan dakwaan pembunuhan wanita Mongolia, Altantuyaa Shaariibuu.

Berikut adalah antara senarai pengkhianatan Umno terhadap orang Melayu:

1. Melemahkan institusi raja-raja Melayu yang menjadi simbol ketuanan Melayu.

2. Melemahkan sistem kehakiman negara.

3. Menarik balik royalti rakyat petroleum rakyat Terengganu yang majoriti orang Melayu.

4. Memperkenalkan PPSMI; menghapuskan bahasa Melayu.

5. Menarik peruntukan geran kepada Sekolah Agama Rakyat, tempat belajar agama anak-anak Melayu.

6. Memperkenalkan meritrokrasi; mengurangkan peluang belajar anak-anak Melayu.

7. Memperkenalkan PTPTN dan mengurangkan biasiswa kepada anak-anak Melayu.

8. Persempadanan semula pilihan raya pada 2002; mengurangkan kawasan majoriti orang Melayu.

9. Menafikan hak royalti rakyat Kelantan yang majoriti Melayu.

10. Memperkenalkan Islam Hadhari yang mengelirukan orang Melayu.

11. Menyenaraiawamkan syarikat TH Plantation yang dahulunya dimiliki 100% oleh Tabung Haji dan dimiliki oleh orang Melayu. Tetapi sekarang orang bukan Melayu boleh memiliki saham TH Plantation.

12. Menggabungkan syarikat-syarikat konglomerat orang Melayu iaitu; Sime Darby, Guthrie dan Golden Hope, dan sekaligus mengurangkan peluang orang Melayu daripada tiga syarikat kepada satu syarikat sahaja.

13. Memetik kenyataan Mufti Perak, Dato' Harussani Zakarian 250 ribu orang Melayu murtad. Semua ini adalah di bawah pemerintahan kerajaan Umno.

14. Mewujudkan Wilayah Iskandar yang menjadi zon bebas, maka orang-orang Singapura boleh masuk secara bebas ke sana.

15. Krisis Menteri Besar di Perlis dan Terengganu apabila Umno sendiri yang menentang keputusan Sultan di negeri berkenaan.

16. Membubarkan Kementerian Pembangunan Usahawan yang menjadi sumber bantuan usahawan-usahawan Melayu.

17. Memperkenalkan liberalisasi ekonomi, maka sekaligus menghapuskan Dasar Ekonomi Baru yang tujuannya membantu ekonomi orang-orang Melayu Bumiputra.

18. Mendedahkan pelaburan wang Tabung Haji satu ketika lalu dalam dengan syarikat Judi Pan Sweep, seperti yang didedahkan dalam buku Exco Kerajaan Kelantan, Dato' Paduka Husam Musa.

19. Enggan membayar royalti minyak kepada kerajaan Kelantan sejak tahun 2004.

20. Mengkhianati amanah rakyat dengan merampas kerajaan negeri Perak dari tangan Pakatan Rakyat dengan cara yang tidak bermoral pada Februari 2009.

Selain itu, Kerajaan Umno/BN juga mengadakan hubungan erat dengan Israel sebuah negara Yahudi yang ganas walaupun dasar negara tidak mengiktiaf negara yahudi itu.Talam dua muka yang mengkhianati sokongan bangsa sendiri yang menentang keganasan Zionis terhadap rakyat Palestin.

Umno/BN juga hanya memberi kontrak yang diperuntukkan untuk bumiputera kepada kroni iaitu Umnoputra yang rapat dengan pemimpin pemerintah yang kemudianya menjual projek kepada tauke tauke kaya dengan keuntungan berjuta ringgit tanpa membuat sebarang kerja.

Sementara tauke ini akan membuat projek berkenaan dengan baki modal yang kurang dari yang diperuntukkan. Maka jadilah lebuhraya retak, bangunan bocor, projek-projek tidak siap seperti PKFZ dab landasan berkembar Ipoh Rawang yang rugi sekitar RM1.14 billion, masjid runtuh, jambatan runtuh dan stadium di Terengganu yang runtuh. _


Rabu, 4 November 2009

Ezam, Chandra Muzaffar kelirukan rakyat

KUALA LUMPUR - Parti Keadilan Rakyat (PKR) menyifatkan kenyataan bekas Ketua Angkatan Muda Keadilan (AMK), Ezam Mohd Noor dan bekas Timbalan Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR), Dr Chandra Muzzafar bahawa wujud sindrom `3A` dalam parti itu, sebagai cuba mengelirukan rakyat.

Pengarah Strategik PKR, Tian Chua berkata, isu berkenaan sengaja diperbesarkan oleh dua bekas pemimpin parti itu yang mempunyai agenda mahu menjatuhkan PKR dan Pakatan Rakyat (PR).

"Tidak timbul isu '3A', isu ini sengaja ditimbulkan Ezam. Dia hanyalah seorang budak suruhan Barisan Nasional (BN) sahaja. Tidak payahlah layan budak suruhan ini," kata Ahli Parlimen Batu itu ketika ditemui di lobi Parlimen, semalam.

Menurutnya, berdasarkan rekod sepanjang 10 tahun perjuangan PKR boleh dikatakan hampir 70 peratus Anwar tidak bersama parti kerana masih dalam tahanan di penjara.

“Saya rasa Ezam dan Chandra Muzaffar juga mengetahui perkara tersebut di mana Presiden PKR, Datin Seri Wan Azizah pada ketika itu menerima sokongan padu pemimpin dalam parti itu.

“Ini kita boleh lihat daripada bukti sedia ada, saya agak kalau ada yang menuduh Anwar bersama `beberapa kerat orang `run the party`. Itu memang tidak tepat,” katanya.

Katanya, Anwar adalah aset penting dalam perjuangan PR kerana beliau berjaya menyampai serta menterjemahkan idealisme perjuangan parti itu.

Menurutnya, Anwar berjaya menyatupadukan DAP dan Pas, orang Islam dengan bukan Islam dengan menggabungkan perspektif antarabangsa dan tempatan dalam PKR dan PR.

Setiausaha Agung DAP, Lim Guan Eng berkata, beliau yakin bahawa masalah dalaman PKR dapat diselesaikan dengan cara yang lebih baik tanpa menjejaskan PR.

“Itu adalah masalah dalaman mereka, kita berharap mereka akan menyelesaikan perkara ini secara keluarga oleh PKR, ini saya tidak akan campur, saya tidak mahu komen,” katanya.

Sementara itu, Azmin ketika ditemui, enggan memberikan sebarang komen lanjut meskipun nama beliau turut dikaitkan dua bekas pemimpin PKR itu.

1Malaysia : PERAK..2 MB 2 SPEAKER, PPP..2 Presiden dan Terkini MCA..2 TIMBALAN PRESIDEN

BN Pening Giler...MCA Kini Ada 2 Timbalan!!

Datuk Seri Dr Chua Soi Lek mendapat semula jawatannya sebagai timbalan presiden MCA selepas digugurkan susulan dipecat daripada parti kira-kira dua bulan lalu.

Ketika dihubungi Malaysiakini SMS, Chua mengesahkan Pendaftar Pertubuhan (ROS) telah mengesahkan beliau masih memegang jawatan tersebut.

"Betul, terima kasih," jawabnya ringkas.

Pengumuman mengejut itu dibuat oleh ROS hari ini ketika jawatankuasa pusat parti itu sedang mengadakan mesyuarat di ibu pejabatnya di Jalan Ampang, Kuala Lumpur tengah hari ini.

Surat ROS itu dihantar terus kepada kepemimpinan MCA.

Kedudukan ini mengembalikan senario sebelum krisis parti itu - akibat pemecatan Dr Chua dan keputusan mesyuarat agung luar biasa MCA awal bulan ini - dan sekali gus memeningkan kepada Datuk Seri Liow Tiong Lai yang dilantik menggantikan Dr Chua.

Naib presiden itu, yang dilantik kepada jawatan nombor dua tersebut pada 15 Oktober lalu, dianggap melawan Presiden MCA Datuk Seri Ong Tee Keat selepas kumpulannya mendesak pemilihan baru parti diadakan.

(Sumber: Malaysiakini)

Selasa, 3 November 2009

PAS akan tetap bersama Pakatan Rakyat- Mohamad Sabu

Ahli Jawatankuasa PAS Pusat, Mohamad Sabu menafikan dakwaan sesetengah pihak yang mengatakan bahawa PAS akan menarik diri daripada Pakatan Rakyat(PR). Beliau juga menyelar mereka yang cuba menimbulkan konflik dalam Pakatan Rakyat dengan menimbulkan pelbagai kontroversi dan provokasi semata-mata untuk melihat PR berpecah.

"Konflik yang melanda PAS kebelakangan ini telah mengundang pelbagai persepsi dikalangan masyarakat dan penyokong.Ada juga yang mengandaikan PAS akan berpecah. Namun begitu walau apa jua yang dilemparkan oleh pihak yang cuba melihat PR retak ianya tidak akan menjadi realiti kerana PAS akan tetap bersama dalam PR.

"Kekhilafan dan perbezaan pandangan yang berlaku dalam PAS sejak mutakhir ini tidak menimbulkan impak yang besar dan tidak pula sampai kepada perpecahan seperti yang didakwa mereka.Sebaliknya perbezaan tersebut adalah perkara yang lumrah tetapi ia tidak akan sampai kepada perpecahan dalam parti."

Beliau yang juga Timbalan Pesuruhjaya PAS Pulau Pinang berkata PAS tidak menolak untuk mengadakan perbincangan dengan Umno dan sesiapa sahaja.

"PAS akan tetap bersatu dan tidak akan berpecah kepada kumpulan yang berpihak samada kepada Mursyidul Am PAS, Datuk Nik Abdul Aziz ataupun kepada Presiden parti, Datuk Seri Abdul Hadi Awang sebagaimana yang digembar-gemburkan oleh media dan mereka yang ingin melihat PAS berpecah selama ini."katanya lagi.

Beliau berkata demikian semasa menyampaikan ceramah pada majlis Ihtifal PASTI kawasan Nibong Tebal.Turut hadir dalam majlis tersebut ialah Ahli Dewan Undangan Negeri Sungei Bakap, Maktar Shapee, Yang Dipertua PAS kawasan Nibong Tebal, Rahman Ramjan dan kepimpinan Pakatan Rakyat kawasan Nibong Tebal.

Kerajaan Perpaduan: Najib mengigau dan gila talak!

Harakahdaily

KUALA LUMPUR, 3 Nov: Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak dinasihatkan menangani masalah dalaman Barisan Nasional (BN) dan Umno yang penuh dengan isu rasuah dan moral daripada berunding mengenai kerajaan perpaduan dengan PAS.

Ketua Penerangan PAS, Ustaz Idris Ahmad dalam kenyataannya berkata,"Najib masih mengigau untuk berbaik dengan Pas, walaupun Presiden Pas sudah tutup buku untuk berunding mengenai Kerajaan Perpaduan dengan Umno dan BN.

"Kelakuan Datuk Seri Najib tidak ubah seperti orang gila talak, walaupun jandanya tidak mahu berbaik dengan bekas suaminya,"jelasnya.

Ustaz Idris menambah, PAS akan terus memacu ke depan bersama dengan Pakatan Rakyat.

"PAS ingin menasihatkan Datuk Seri Najib selesailah masalah rasuah dan moral dalam umno dahulu dan parti komponen bn yang semakin kelam kabut,"katanya.

Tambahnya, ia adalah strategi pemimpin umno hendak memecah belahkan perpaduan di kalangan Pakatan Rakyat.

"Pemimpin umno tidak perlu menangguk di air keruh, kerana pemimpin PAS matang dalam perhitungan politik. PAS adalah parti yang matang kerana dasarnya dan prinsip yang dipegang tidak pernah goyang kerana perhitungan politik PAS berakar kepada dosa dan pahala, syurga dan neraka.

"PAS ingin menasihatkan Presiden umno, tumpukanlah projek 1Malaysia yang menjadi slogan dan retorik Datuk Seri Najib Tun Razak. Kita tida mahu lagi peristiwa runtuhnya jabatan 1Malaysia berulang lagi sehingga mengorbankan 3 kanak-kanak sekolah di Tapah Perak ketika mengadakan perkhemahan 1Malaysia.

"Jika keadaan ini berterusan satu hari nanti mungkin negara Malaysia digelar sabagai 'Darul Runtuh',tegasnya. _

Ahad, 1 November 2009

Shahidan minta Dr Asri tolak pelantikan YDP YADIM dan gesa yayasan itu diaudit segera

Oleh ZIEMAN

PETALING JAYA: Ahli Majlis Tertinggi (MT) Umno, Datuk Seri Shahidan Kassim hari ini melahirkan rasa tidak puas hatinya terhadap memorandum fitnah yang dilemparkan terhadap bekas Mufti Perlis, Dr Mohd Asri Zainul Abidin oleh Persatuan Peguam Syarie Malaysia (PGSM) yang dihantar kepada Yang di-Pertuan Agong baru-baru ini.

Shahidan membuat kenyataan ini berikutan sidang media tergempar yang dibuat oleh Mohd Asri semalam, bagi menjelaskan mengenai tuduhan fitnah yang dilemparkan terhadapnya dalam satu memorandum yang dihantar kepada Yang di-Pertuan Agong baru-baru ini.

Tuduhan itu menurut Mohd Asri berikutan penawaran jawatan Yang Dipertua Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (YADIM) terhadapnya.

Shahidan yang menghubungi mStar Online dari Nottingham, UK sebentar tadi berkata, beliau berpendapat Agong tidak mungkin akan campur tangan dalam perlantikan Mohd Asri sebagai YDP YADIM.

Kata Shahidan, sebagai raja yang adil dan bijakasana, baginda akan menapis segala maklumat dan akan cuba mendapatkan penjelasan dari semua pihak berhubung dengan agama Islam, sekiranya baginda tidak berpuas hati.

Memorandum yang merupakan serangan peribadi terhadap Mohd Asri itu juga antara lain ada menyatakan bahawa umat Islam Malaysia dan Perlis khususnya tidak berpuas hati dengan beliau.

"Ini adalah fitnah dan saya boleh ceritakan keadaan sebenarnya satu hari nanti. Fitnah puak-puak ini tidak sewajarnya mempengaruhi mana-mana pihak untuk membuat apa-apa keputusan kerana semasa di Perlis, Dr Asri tidak membuat apa-apa perkara baru. Sebaliknya, beliau hanya melaksanakan apa yang termaktub dalam undang-undang tubuh Kerajaan Negeri Perlis.

"Majlis agama dan kerajaan sentiasa bersama. Mengapa pula PGSM lebih pandai dari kami membuat analisa?," tanya Shahidan.

Berhubung dengan perkembangan terbaru yang berlaku, Shahidan meminta Mohd Asri supaya tidak menerima perlantikan dalam YADIM.

"Biarlah mereka yang ada sekarang, pegang jawatan sampai mereka puas hati. Mungkin mereka saja yang terbaik di Malaysia. Walaubagaimanapun YADIM haruslah diaudit segera," katanya.

Menurut Shahidan, memorandum fitnah itu mengingatkannya tentang apa yang pernah dilaluinya sebelum ini.

"Saya juga pernah disebut untuk menjadi Pengerusi Tabung Haji tetapi didiamkan kerana kononnya saya ini dari puak 'Wahabi' dan mereka juga tidak menjelaskan apa itu 'Wahabi'," kata Shahidan yang akan kembali ke tanah air pada Selasa depan.

Shahidan juga hairan kenapa perkara pelantikan itu boleh meleret sampai ke peringkat ini.

"Apa lagi hukuman yang mereka hendak jatuhkan kepada kami, saya pun tidak tahu. Saya hanya bersabar dan berserah pada Allah jua.

"Saya juga meminta kepada semua sahabat-sahabat supaya berdoalah pada Allah dengan Doa Huzaifah di zaman Nabi S.A.W untuk percepatkanlah taubat atau azab kepada mereka yang menzalimi kami", katanya.

Kepada mereka yang hebat mendakwa, kononnya mendapat sokongan umat Islam di Malaysia jika dibandingkan dengan Mohd Asri, beliau berkata: "Eloklah media elektronik dan media cetak membuat survey berhubung hal ini."

Cakap Nik Aziz berlandas pengalaman

- DR AISAR YEE ABDULLAH

Pas bukanlah sebuah parti baru. Umurnya setara umur UMNO. Sepanjang perjalanan kisah parti itu bermacam-macam liku dilaluinya. Akhirnya, segenting mana krisis dihadapi, parti itu tetap kekal kuat.

Gesaan agar orang besar dalam organisasi itu dikenakan tindakan kerana tetap berusaha mewujudkan kerajaan perpaduan dengan Barisan Nasional (BN) perlu diberi perhatian.

Siapa yang lebih besar daripada Datuk Mohd Asri Muda dalam Pas ketika beliau berundur dari parti itu untuk menyertai Hamim? Asri ketika itu adalah Presiden. Pas langsung tidak bergolak dan sejarah politik Asri menjunam selepas itu sehinggakan dia akhirnya menyertai UMNO sebagai anggota biasa saja.

Begitulah juga terjadi kepada UMNO. Seorang yang pernah menjadi Perdana Menteri Malaysia selama 22 tahun yang bertindak berhenti daripada menjadi anggota UMNO kerana tidak berpuas hati dengan penggantinya, tidak langsung meninggalkan sebarang kesan. Tidak sampai 100 orang pengikut setianya yang turut sama meninggalkan parti. Orang itu ialah Tun Dr Mahathir Mohamad. Akhirnya, beliau mengaku kalah dan kembali menyertai UMNO.

Seruan Mursyidul Am Pas, Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat agar beberapa orang tertentu di dalam Pas dikenakan tindakan hendaklah disahut dengan berani oleh anggota dan pimpinan parti itu dalam usaha membersih parti dari sebarang anasir yang dari semasa ke semasa memberikan imej yang buruk kepada parti dan perpaduan dalam Pakatan Rakyat (PR). Cakap Nik Abdul Aziz berdasarkan pengalaman.

Sesungguhnya terdapat bebarapa tokoh dari tingkah laku dan perkataan mereka menyebabkan suasana keruh wujud sesama anggota PR. Ahli Parlimen Kulim Bandar Baharu, Zulkifli Nordin dari Parti Keadilan Rakyat (PKR) misalnya, acapkali mengeluarkan kenyataan menyentuh hati bukan Islam sedangkan isu yang dibangkitkannya itu bukanlah isu tuntutan utama sebahagian besar umat Islam di Malaysia.

Begitu juga dengan ungkapan yang pernah disebut oleh Ahli Parlimen Jelutong dari DAP yang mengguris perasaan pengikut Jemaah Islamiah (JI). Beliau menganggap pertubuhan itu sebagai pengganas sedang ia adalah satu NGO yang sah. Anggota Pas dan JI bertindak memungut tandatangan membantah kata-kata Ahli Parlimen itu.

Semua tindakan ini dari semasa ke semasa menggoncang perpaduan PR. Pihak akhbar dan media massa yang hampir kesemuanya dikuasai oleh parti komponen BN pastinya mengambil kesempatan dari peristiwa-peristiwa ini untuk menggambarkan suasana kecar kacir wujud dalam hubungan sesama anggota PR.


Sentiasa waspada


Ini dilakukan sebagai satu usaha menutup persengkitaan yang tidak kurang hebatnya berlaku dalam kalangan anggota BN. Persengketaan dalam MCA contohnya tentulah jauh lebih besar berbanding dengan persengketaan berlaku dalam PKR tetapi dengan sentiasa memperbesarkan apa yang terjadi dalam PKR, persengketaan dalam MCA digambarkan sebagai `ribut dalam cawan kopi` sahaja atau dilupa orang.

Menyedari bahawa sebarang kata-kata negatif yang terpacul dari mulut pemimpin Pakatan akan segera dieksploit oleh media massa, pemimpin Pas pada semua peringkat hendaklah sentiasa berwaspada dengan pergerakan bibir mereka.

Sesorang yang seringkali kata-katanya dilihat sebagai memporak perandakan perpaduan PR ialah Datuk Dr Hasan Mohamed Ali, Pesuruhjaya Pas Selangor.

Seawal 8 Mac, tatkala negara terkejut dengan keputusan dibuat rakyat, di mana tambahan empat buat negeri telah jatuh ke tangan pembangkang, Dr Hasan adalah orang yang dicari UMNO untuk menyelamatkan Kerajaan Negeri daripada jatuh ke tangan pembangkang.

Dr Hasan segera dihubungi untuk membentuk satu pakatan Kerajaan Negeri di antara BN dan Pas di Selangor. Jasanya juga diminta menghubungi Ahmad Awang, Pesuruhjaya Pas Perak dalam usaha yang sama membentuk Kerajaan Perpaduan di Perak.

Tindakan Dr Hasan melayan permintaan dari kalangan Barisan Nasional (BN) itu mengejutkan pemimpin Pas dan anggotanya. Pertemuan dengan kepimpinan UMNO itu dilakukan di luar pengetahuan Nik Abdul Aziz sungguhpun beberapa pemimpin tinggi lain dimaklumkan dan turut serta dalam rundingan.

Pastinya, ini menimbulkan kemarahan Nik Abdul Aziz seorang yang amat berpengalaman dalam hubungan UMNO - Pas. Beliau terlibat dalam pembentukan kerajaan campuran Pas-Perikatan di Kelantan pada tahun 1968 yang kemudiannya berkembang membentuk kerajaan BN di Kelantan di mana Pas adalah anggotanya.

Sewaktu berada dalam BN, UMNO sentiasa bertindak melemahkan Pas sehinggalah dalam piliha raya selanjutnya pada tahun 1974, 1978, 1982 dan 1986 Pas kalah teruk di sana.

Beliau ingat bagaimana anggota Pas, Muhamed Nasir dilayan sebegitu rupa agar timbul pecahbelah dalam Pas. Mengikut catatan Datuk Asri Muda, Mohamed Nasir berupa Menteri Besar (MB) UMNO dari Pas kerana MB itu lebih mendengar arahan UMNO berbanding Pas.

Pastinya, Nik Aziz tidak mahu Dr Hasan menjadi Mohamed Nasir kedua yang lebih mengutamakan UMNO berbanding Pas.

Akhir-akhir ini tindak tanduk Dr Hasan dilihat sebagai menyebabkan ramai bukan Islam bertindak tidak menyokong Pas lagi.


Cetus keraguan

Nik Abdul Aziz mungkin tertanya-tanya. Apakah Hasan ini seorang ejen yang ditanam oleh UMNO untuk menyusup dalam Pas? Sejarah pengelibatan Dr Hasan dalam Biro Tatanegara (BTN) mungkin menguatkan sangkaan itu. Kalau Nik Abdul Aziz menyangka begitu, mungkin sangkaan beliau keterlaluan.

Sokongan atau tiada apa-apa bantahan kepada tindakan Hasan ini menyebabkan timbulnya keraguan kepada Nik Abdul Aziz tentang pendirian yang dipegang oleh pemimpin utama Pas peringkat pusat seperti Datuk Seri Abdul Hadi Awang sendiri, Timbalannya dan Setiausaha Agung parti.

Secara kebetulan, ramai dari mereka yang dilihat tidak berpihak kepada Abdul Nik Aziz adalah para pemimpin ynag datang dari Terengganu. Hadi, Datuk Mustafa Ali dan Harun Taib di antaranya.

Ketua Dewan Ulama Pas, Harun Taib seolah-olah seperti memperlekehkan Nik Abdul Aziz apabila beliau mengeluarkan kenyataan dia tidak percaya tulisan yang dibuat Nik Abdul ziz itu adalah luahan hatinya sendiri. Harun yakin ada orang lain yang menulisnya. Dengan itu bayangan yang diberikan Harun ialah Nik Abdul Aziz membenarkan dirinya diperkudakan golongan yang mempunyai alasan tersendiri.

Harun berusaha meyembunyikan kekecewaan yang dibangkitkan Nik Abdul Aziz ini dengan dalih orang lain menulis blog itu. Sungguhpun Harun mendakwa dia kenal cara Nik Abdul Aziz menulis, bolehkah Harun menafikan Menteri Besar Kelantan tidak bermaksud begitu?


'Orang upahan'


Lagipun, tidakkah Harun tahu bahawa banyak pembesar dan pemblog dari kalangan orang politik tidak mengendalikan blog sendiri? Ada orang upahan. Pokonya, apa yang ditulis itu adalah sebiji dengan apa yang terkandung dalam kalbunya! Tanya Datuk Seri Najib Tun Razak, tanya Datuk Seri Mohamad Khir Toyo, adakah dia sendiri yang menulisnya atau ada orang lain? Adakah mereka memiliki ‘luxury’ masa mengendalikan blog di samping tuntutan harian tugas mereka?

Bandingkan tugas harian Nik Abdul Aziz yang terpaksa pergi ke pejabat seharian dan pulang ke rumah tetamu tidak diundang sedia menunggu kerana rumahnya tidak berpagar dan berkunci. Malam dia mengajar agama dan subuh-subuh lagi sambung mengajar.

Mampukah beliau mengendalikan blognya sendiri? Pokoknya, tiada sepatah pun yang tertulis itu bertententangan dengan jiwanya dan dia mengambil tanggungjawab dengan apa yang tertulis. Dan dia mengulangi lagi kata-kata itu di depan kaca TV. Masih ragu?

Ramai berpendapat kepimpinan yang datangnya dari Terengganu itu bukanlah mereka yang berpengaruh. Ada yang mengatakan membanding mereka dengan Nik Abdul Aziz adalah satu perbuatan kejam. Sipi-sipi Nik Abdul Aziz pun tidak!

Hadi tenggelam timbul di Parlimen, kalah menang bergilir ganti. Pengaruhnya tidak bertapak kuat. Mustafa pun sama. Nasharuddin, apabila diletakkan bertanding di Besut, Terengganu dia kalah. Hanya dengan ihsan Nik Abdul Aziz yang meletakkan beliau bertanding di Bachok, Kelantan baru menang.

Pas hendaklah pandai menggunakan kepercayaan bukan Islam kepadanya. Bukan Islam hanya mahu Pas menjadi tidak seburuk UMNO.

Itu sudah cukup. Ia tidak mahu lebih dari itu. Pas hendaklah tahu bahawa bukan Islam menyokong Pas bukanlah kerana Islam yang ada ingin dibawa Pas tetapi mereka membenci UMNO semata-mata.

Pas juga mesti sedar bahawa ia bukanlah menang besar kerusi Parlimen dalam PRU 2008 itu. Ia sekadar menang 23 kerusi dan 9 darinya dari Kelantan. Terengganu hanya menyumbang satu kerusi, iaitu Marang.

Tambahan satu kerusi yang dimenangi Pas baru-baru ini di Terengganu datangnya selepas imej Pas bertambah baik sejurus PRK. Sekarang imej Pas muram kembali.

Pas hendaklah sedar bahawa ia menjadi lebih popular hanya selepas 8 Mac 2008 apabila dasar ‘Pas for All’ dan imej ‘Keadilan Islam’ itu diberikan beberapa tokoh Pas seperti Khalid Samad, Nizar bekas MB Perak, Dr Lo’Lo’, Dr Hatta, Husam Musa. Dr Dzulkifli, Dr Mariah dan lain-lain.

Kehadiran tokoh inilah yang menyebabkan kian ramai orang bukan Islam menyokong Pas.

Pas tidak boleh memutar jarum kembali kepada zaman ‘BTN’ yang ingin dibawa oleh Dr Hasan atau zaman ‘taliban’ yang dibawa oleh kalangan yang hanya tahu memprotes konsert itu dan ini sehinggakan timbul cemuhan bahawa Beyonce membatalkan konsertnya di Kuala Lumpur baru-baru ini kerana `baju kurungnya belum sempat siap`.

Berdepanlah dengan dunia nyata. Nik Abdul Aziz hanya mahu Pas mengotakan janjinya, Islam untuk semua dan Islam itu adil dan bukannya Islam itu untuk Melayu saja. Usah jadi orang munafik, bila berjanji, berbohong.

Terpulanglah kepada Pas, mahu kekal berada di bawah telunjuk kepimpinan yang lemah yang dibawa Hadi dan fraksi bersimpati dengan UMNO atau terus maju mengambil kesempatan dari keyakinan ramai yang diberikan bermula 8 Mac itu.

Masih belum terlambat. Iklan TV popular terkini seru, "potong, potong, potong!"

Ikon politik dan kepentingannya

- ABDUL AZIZ BARI

Semalam, saya memperkatakan mengenai kerangka dua demokrasi besar dunia yakni Westminster dan sistem berpresiden. Meskipun kedua-dua sistem itu mempunyai cara yang tersendiri dalam melaksanakan konsep perasingan kuasa ada beberapa persamaan antara keduanya dan ini bertumpu kepada kedudukan dan peranan individu yang menjadi pemimpin kelompok-kelompok yang bersaing dalam sistem-sistem itu. Dalam istilah hari ini inidividu-individu itu adalah ikon kumpulan atau parti masing-masing.

Sarjana-sarjana sains politik atau sosiologi politik mungkin mempunyai perspektif mereka sendiri tetapi saya ada beberapa sisi yang saya ingin kongsikan bersama pembaca.

Pada pendapat saya apa yang berlaku dalam Pas hari ini ialah betapa Presiden yang sepatutnya menjadi ikon tidak berkesan dan ini menyebabkan kegelisahan dan senario hilang kawalan muncul dalam parti. Parti seolah-olah tidak ada Presiden dan isu-isu terpaksa ditangani oleh para pemimpin yang lebih junior seperti Naib Presiden. Ini berlaku kerana timbalan Presiden juga semacam tidak berupaya mengawal keadaan.

Ada orang Pas yang mengutuk saya kerana menuduh pemimpin-pemimpin tertentu dalam parti itu pro-UMNO. Pada saya ini bukan isu pokok dan saya pun tidak berasa ia penting. Lagipun kalau mereka benar-benar hendak masuk UMNO apa salahnya. Itu hak mereka sebagai rakyat Malaysia yang dijamin Perlembagaan. Begitu juga dengan kekalahan di Bagan Pinang. Takkan sebab kalau satu pilihan raya kecil hendak pecat Presiden.

Apapun Datuk Nik Aziz Nik Mat sehingga ini nampaknya masih tegas dan konsisten dengan pendiriannya mahukan Muktamar Khas untuk mengadili kepemimpinan Datuk Seri Abdul Hadi Awang. Meskipun dalam Pas telah kedengaran suara-suara menentang Nik Aziz, beliau terus tegas. Ini menunjukkan ciri kepemimpinan yang jitu yang menyebabkan beliau dilihat menjadi ikon parti itu.

Nik Aziz berani mengambil sikap sebegitu kerana kecekapan dan kelicikannya: masyarakat umum nampaknya setuju dengan langkah yang beliau ambil. Mereka, khususnya yang bukan Melayu dan bukan Islam, resah dengan kepemimpinan Pas yang ada yang dilihat lesu dan tidak bermaya, yang antaranya terserlah dengan tindakan Datuk Dr Hasan Mohamed Ali di Selangor. Ini menggoncang kerajaan Pakatan Rakyat yang memang sedia digodam Barisan Nasional (BN) melalui pelbagai cara.

Terbaru dibangkitkan kemungkinan pendakwaan beberapa Ahli Parlimen Pakatan yang terlibat dengan beberapa kesalahan seperti perhimpunan tanpa permit. Minggu lalu, Ahli Parlimen Batu, Tian Chua disabitkan kerana menggigit anggota polis yang cuba menahan beliau dalam satu perhimpunan.

Keadaan yang semakin gawat bagi Pakatan itu memerlukan pemimpin yang mampu menyatukan ahli Pakatan; bermula dengan ahli parti masing-masing. Dalam Pas hanya Nik Aziz yang boleh memainkan peranan itu.

Ahli politik yang karismatik dan berkaliber mampu mewarnakan suasana dan ini tidak hanya terbatas di dalam parti atau kelompoknya sendiri. Ahli politik yang istimewa ini malah boleh mempengaruhi permainan dalam sistem itu.

Kalau dalam permainan bola ahli-ahli politik itu umpama Pele, George Best atau Maradona. Skil dan kemampuan mereka mempengaruhi corak dan rentak permainan. Pemain lawan akan mula bermain kasar kerana mereka tidak mempunyai kelicikan yang dimiliki oleh pemain-pemain luarbiasa itu.

Itulah yang sebenarnya dimainkan oleh tokoh-tokoh seperti Datuk Seri Anwar Ibrahim, Nik Aziz Nik Mat atau Lim Kit Siang.

Buat masa ini pemimpin UMNO tidak ada yang boleh disamakan dengan mereka. Bahkan apa yang kelihatan sekarang ialah mereka terpengaruh dengan rentak yang dimainkan Anwar.

Umpamanya, mereka cuba meniru cara Anwar berpidato. Lihat sajalah cara Datuk Seri Najib bercakap selepas menjadi Perdana Menteri. Begitu juga dengan ungkapan dan istilah yang pemimpin UMNO gunakan. Dalam Perhimpunan Agung UMNO baru-baru ini, Tan Sri Muhyiddin Yasin begitu banyak menggunakan istilah Arab yang dimulakan Anwar. Antaranya termasuklah 'wahdatul fikr' atau kesatuan fikiran. Istilah ini dibawa ke Malaysia oleh Anwar sewaktu beliau menjadi Presiden Abim pada 1977, setahun selepas beliau dibebaskan dari tahanan ISA buat kali pertamanya.

Muhyiddin juga berkali-kali menyerang Anwar, termasuk menggelarnya pengkhianat Melayu. Dalam perhimpunan Pemuda UMNO, baru-baru ini, Khairy Jamaluddin juga menyerang Anwar. Pemimpin BN juga menyerang Anwar pada kempen Pilihan Raya Umum 2008 lalu. Kita tahu bahawa pendekatan itu makan tuan dan menyebabkan BN mengalami kekalahan di Semenanjung: mereka hanya dapat 48 peratus undi popular.

Dalam keadaan seperti itu sepatutnya pemain lain sepatutnya mencari jalan untuk menjaringkan gol. Bukan bermain mengikut selera sendiri seperti Hasan Ali dan cuba menjaringkan gol sendiri! Atau menggagalkan usaha membentuk Kerajaan Persekutuan yang Anwar usahakan tahun lalu.

Saya sendiri berpendapat itu perlu kerana jika tidak Kerajaan-kerajaan Negeri Pakatan akan teruk dikerjakan BN. Saya diberitahu ada pemimpin Pas tertentu yang kononya iri hati dengan Anwar menyanyikan lagu yang berbeza ketika Anwar sibuk menyusun strategi 16 September. Orang ini tidak akan masuk UMNO. UMNO pun saya fikir tak minat dengan mereka. Tapi kerja sabotaj itu mengelirukan ahli. UMNO pasti seronok.

Negara kita, negara Persekutuan tapi BN tak peduli. Mereka langgar perlembagaan dan undang-undang. Itu semua boleh berlaku kerana mahkamah kita tidak macam mahkamah Amerika Syarikat atau United Kingdom. Sebab itulah hari ini rakyat biasa – yang tak pernah belajar undang-undang pun tahu – yang mahkamah tidak semestinya mengikut undang-undang. Macam kes melibatkan speaker di Perak.

Bila ia melibatkan speaker Pakatan diputuskan yang mahkamah boleh campur. Maka terlepaslah Datuk Seri Dr Zambry Kadir. Tetapi yang lucunya bila ia melibatkan Speaker BN lain pula jadinya: mahkamah tak boleh campur!

Dalam keadaan seperti itu yang untung ialah Najib. Walaupun karismanya tak sehebat Anwar, sistem yang ada berada di dalam tangannya.

Dalam keadaan itu Najib boleh merubah dan membawa lari tiang gol! Nik Aziz tahu dan faham kepayahan ini. Saya tak Pasti dengan Abdul Hadi. Apa pun orang-orangnya dalam Pas pernah mencadangkan namanya sebagai Perdana Menteri, bukan Anwar.

- Profesor Dr Abdul Aziz Bari mengajar undang-undang di UIAM, Gombak.

Gajah Di Kamunting Bersembunyi Di Balik Hidung Besar Dr Mahathir?

OLEH Pendikar Gunung Keriang

Hari ini, tamatlah sudah Persidangan dan Pameran Antarabangsa mengenai Jenayah Perang yang berlangsung selama empat hari di PWTC. Persidangan tersebut adalah anjuran Pertubuhan Keamanan Sedunia Perdana (PGPO) yang dipengerusikan oleh mantan Perdana Menteri, Dr Seri Dr Mahathir Mohammed.

Setiap malam ketika menonton berita TV, terpampang pelbagai berita mengenai persidangan itu. Antara yang dipertontonkan oleh TV ialah mengenai perjalanan persidangan termasuk prosiding Tribunal Jenayah Perang Kuala Lumpur (KLWCC), yang merupakan salah satu dari hasil ilham Dr Mahathir sendiri dalam persidangan tersebut. Dan yang membuat hati tersentuh ialah kisah penderitaan dan penyiksaan yang dilakukan kepada tahanan perang Teluk Guatanamo dan Abu Gharib.

Antara yang turut memberi keterangan pada prosiding KLWCC seperti paparan TV ialah Samy Al-Hajj, Moazzam Begg, Rhuhel Ahmad, Dr. Souad Naji Al-Azzawi, Jameelah Abbas Hameedi, Salam Fanar Zabin dan Abbas Zaid Obaid. Lalu berceritalah bekas-bekas tahanan itu betapa kejamnya algojo-algojo rejim jahanam Amerika dan konco-konconya menyiksa mereka dengan pelbagai bentuk siksaan yang tidak pernah terfikir oleh manusia yang bertamadun.

Antara mereka yang pada setiap malam kelihatan di skrin TV mengikuti persidangan itu dengan penuh khusuk ialah Dr Mahathir dan isterinya yang sesekali memakai topi ala- isteri Mrs Bush, mantan Presiden Amerika @ ketua penyiksa tahanan-tahanan Teluk Guatanamo dan Abu Gharib itu.

Bila melihat bekas tahanan-tahanan Teluk Guatanamo dan Abu Gharib memberi keterangan dalam KLWCC itu, maka teringat saya kepada Kem Kamunting yang kata orang tidak kurang hebatnya berbanding kem tahanan Guatanamo dan Abu Gharib. Tahanan-tahanan ISA di Kem Kamunting juga telah mengalami pelbagai bentuk penyiksaan termasuk dipukul, dimalukan, dibogel, diludah dan dibekukan dalam bilik sejuk dan sebagainya. Tahanan-tahanan di Kem Kamunting ini pernah melalui deraan fizikal dan mental yang panjang yang berlangsung sejak zaman Perdana Menteri pertama Malaysia, Tunku Abdul Rahman, hingga zaman Dr Mahathir, Pak Lah dan Najib menjadi Perdana Menteri.


Lalu tertanya-tanyalah saya bila pula Dr Mahathir selaku Pengerusi PGPO hendak membawa bekas tahanan ISA di Kamunting ini ke KLWCC bagi mendengar sendiri rintihan mereka mengenai apa yang pernah mereka lalui sepanjang berada dalam kem itu? Jika bekas tahanan-tahanan kem Kamunting ini dibawa ke hadapan KLWCC, saya dapat membayangkan wajah Dr Mahathir yang tentu akan mendengar dengan penuh khusuk keterangan mereka, termasuk bagaimana algojo-algojo suruhan mantan Perdana Menteri menyiksa tahanan-tahanan mereka, bagaimana mereka dipukul, dimalukan, dibogel, diludah dan dibekukan dalam bilik sejuk serta tidak dibenarkan bersolat Jumaat sepanjang berada di dalam kem neraka itu. Dr Mahathir tentu akan tersenyum di hadapan tahanan-tahanan itu kerana sebahagian dariIndeks Petunjuk Prestasi Utama (KPI) Kem Kamunting yang beliau restui telah berjaya diterjemahkan dengan jayanya oleh algojo-algojo upahannya yang sentiasa berwajah bengis itu.

Tahun ini pasti sudah terlambat untuk Dr Mahathir membawa bekas tahanan ISA untuk memberi keterangan di KLWCC, kerana sidang dan tribunalnya sudah pun tamat kelmarin. Jika tahun hadapan persidangan dan tribunal ini berlangsung lagi dan ketika itu Allah masih memberi izin untuk Dr Mahathir menghirup udara bumi ini, diharap beliau dapat membawa mereka untuk memberi keterangan mengenai pelbagai bentuk penyiksaan di Kem Kamunting yang direstuinya untuk tatapan dunia. Dr Mahathir tentu berbangga kerana sekurang-kurangnya namanya berada sebaris dengan Bush sebagai antara pemimpin kejam pada zaman kekuasaan mereka. Dr Mahathir tentu tidak mahu orang berkata kuman di Guatanamo dan Abu Gharib saja dia nampak, tapi gajah di Kamunting dia tidak nampak kerana dilindungi oleh hidung besarnya itu!!

Ayuhhhh....Perteguh Pakatan Rakyat

oleh Nasrudin Hassan at Tantawi

Konvensyen Pakatan Rakyat Negeri Perak yang telah bersidang pada 31 Oktober 2009 bersamaan 12 Zulkaedah 1430 telah merumuskan resolusi berikut :

i. Kesepakatan dan perpaduan Pakatan Rakyat perlu terus diperteguh dan diperkasakan bagi menumbangkan UMNO/BN. Segala bentuk prejudis dan prasangka buruk sesama rakan Pakatan Rakyat perlu dihindari.

ii. Meningkatkan amalan prinsip ‘collective decision’ melalui meja rundingan sebagai kaedah penyelesaian masalah.

iii. Mengukuh dan menggerakkan organisasi parti dengan penekanan serius kepada menubuh dan menggerakkan majlis pemuafakatan Pakatan Rakyat di semua peringkat parti.

iv. Menghapuskan doktrin perkauman sehingga ke akar umbi seterusnya meningkatkan hubungan sesama rakyat, kakitangan kerajaan, ahli politik, NGO dan Istana.

v. Menampilkan calon berwibawa dan berintegriti sebagai asas dan fokus kemenangan calon Pakatan Rakyat di DUN dan Parlimen. Fokus kepada program pembangunan jatidiri seluruh ahli parti terhadap perjuangan masing-masing.

vi. Meneruskan prinsip 5 K Keadilan, Kewibawaan, Ketelusan, Kebajikan dan Kebebasan sebagai asas bekerja dan memerintah.

vii. Menerus dan memperbanyakkan siri dan media penerangan keseluruh negeri agar rakyat menerima maklumat yang tepat dan pemikiran rakyat tidak dijajah oleh Umno/BN.

viii. Program mewujudkan ‘kebersamaan’ antara parti komponen Pakatan Rakyat perlu segera dilaksanakan agar seleruh ahli Pakatan Rakyat memahami perjuangan rakan seperjuangan.

ix. Munajat yang berterusan bagi memohon pertolongan dan keredhaan Allah swt sama ada sewaktu dilanda krisis mahupun tidak.

x. Jawatankuasa resolusi mencadangkan agar gagasan Pakatan Rakyat disegerakan pendaftaran diperingkat nasional dengan penggunaan 1 logo .


Nizar pimpin Pakatan Rakyat?

Haris Zalkapli

KUALA LUMPUR, 1 Nov: Ahli Parlimen Bukit Gantang, Datuk Seri Mohammad Nizar Jamaluddin berpotensi untuk memimpin Pakatan Rakyat pada masa depan berdasarkan peranannya menjadi penyatu dan mampu mendekati pelbagai kaum di Perak.

Pandangan ini dikemukakan pensyarah politik dari Universiti Malaya, Amer Saifude Ghazali dalam satu wawancara Harakahdaily dengannya baru-baru ini.

Mengulas kes yang dihadapi Datuk Seri Anwar Ibrahim dan pergolakan yang melanda Parti Keadilan Rakyat yang memiliki jumlah kerusi terbanyak dalam kalangan parti-parti Pakatan Rakyat, beliau berpendapat PR perlu bersedia menerima pemimpin lain untuk memimpin pakatan itu.

"Pakatan Rakyat perlu ada pemimpin pelapis yang boleh diterima semua kaum dan parti," kata akademik yang terlibat mengkaji setiap pilihan raya kecil selepas Pilihan Raya Umum ke-12 lalu itu.

Banyak pihak mula bersedia menghadapi kemungkinan PR memerlukan seorang pemimpin baharu sekiranya Anwar disabitkan bersalah dalam kes mahkamah yang sedang dihadapi.


Perkembangan melibatkan penarikan diri Datuk Zaid Ibrahim - yang disebut-sebut sebagai bakal menjadi salah seorang penggerak utama PR sekiranya berjaya didaftarkan secara rasmi - daripada aktiviti PKR juga telah membawa tumpuan ramai kepada masa depan pakatan itu yang dilihat ketandusan pemimpin masa depan.

"Kebolehan beliau berkomunikasi dengan baik dengan kaum Cina terutamanya menjadikan Nizar individu yang boleh berperanan sebagai penyatu dalam Pakatan Rakyat," kata Amer mengulas kelebihan yang dimiliki Nizar.

Nizar dipilih sebagai menteri besar oleh PR berdasarkan undang-undang negeri walaupun PAS memiliki jumlah kerusi paling kecil di Perak, sebanyak hanya enam kerusi berbanding 18 diperolehi DAP dan tujuh dimenangi PKR dalam pilihan raya umum pada Mac 2008.

Nizar dan kerajaan PR Perak dijatuhkan oleh Barisan Nasional ekoran tindakan tiga Adun PR yang keluar parti dan mengalihkan sokongan kepada BN.

Dalam pilihan raya Parlimen Bukit Gantang yang diadakan April lalu, Nizar memenangi kerusi parlimen itu dengan majoriti 2,789 undi menewaskan calon BN, Ismail Saffian.

Pilihan raya kecil itu dilihat sebagai referendum rakyat Perak terhadap siapa yang sepatutnya memimpin negeri itu selepas BN mengambil alih kerajaan negeri pada Februari lalu.

Pakatan Rakyat Selangor

Mengulas krisis PR di negeri Selangor, beliau berpendapat tindakan exco kerajaan negeri Datuk Dr Hassan Ali bersuara mengkritik tindakan jawatankuasa pilihan khas mengenai keupayaan, kebertanggungjawaban dan ketelusan Dewan Undangan Negeri Selangor terhadap penjawat awam yang didakwa dimalukan ada kewajarannya, walaupun cara pesuruhjaya PAS Selangor itu mengutarakan kritikan itu dipersoalkan.

"Apabila penjawat awam terguris akibat tindakan kerajaan, kerajaan itu boleh terjejas," kata Amer sambil menegaskan bilangan pekerja kerajaan yang ramai mampu memberi kesan dalam pilihan raya.

Tindakan Selcat terhadap beberapa penjawat awam dalam siasatannya disamakan oleh sesetengah pihak dengan tindakan bekas Menteri Besar Selangor Datuk Seri Dr Khir Toyo yang menyampaikan penyapu sebagai tindakan simbolik mengkritik kelemahan perkhidmatan pihak terbabit.

Tindakan itu dilihat sebagai salah satu pencetus kepada penolakan sejumlah besar penjawat awam terhadap pentadbiran Khir di Selangor.

Menurut pensyarah politik itu lagi, kerajaan perlu menjaga hati penjawat awam kerana kerjasama mereka sangat diperlukan dalam pentadbiran negeri. _


Wibawa Nik Aziz yakinkan DAP kepada PAS

Dzulfikar Mashoor

IPOH, 1 Nov: Mursyidul Am PAS Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat petang semalam melahirkan rasa syukur kepada Allah kerana masyarakat bukan Islam, termasuk para pemimpin DAP negeri sudi menjemputnya bersama-sama memperkukuh majlis Pakatan Rakyat di Perak.

"Saya bersyukur kepada Allah kerana parti PAS diterima oleh orang bukan Islam. PAS negeri tidak lagi menjemput saya dalam program parti, tapi Ngeh Khoo Ham...pemimpin DAP yang jemput saya sama-sama perkukuh Pakatan Rakyat di Perak."

Demikian kata Nik Aziz ketika memberikan ucapan di majlis penutup konvensyen Pakatan Rakyat Perak.

Dalam nada berjenaka, Nik Aziz melahirkan rasa terkejut kerana pemimpin PAS tidak lagi menjemputnya, disebabkan beliau menyokong Pakatan Rakyat.

Dalam ucapan perasmian itu juga, Nik Aziz mengajak semua pemimpin parti-parti peringkat negeri menjadikan parti masing-masing berusaha mengenal Pencipta dunia ini, iaitu Allah.


"Sebelum (Allah) mencipta manusia, bumi ini telah ada. Kalau Allah cipta dulu manusia baru cipta bumi, di mana manusia nak tinggal...dia (manusia) kata dia cipta (dunia)...Umno tak kenal Pencipta, sebab itu dia rampas kerajaan...dia (Umno) anggap bumi ini dia punya," jelasnya.

Beliau juga melahirkan rasa syukur kepada Allah kerana para pemimpin Pakatan Rakyat Perak berusaha untuk saling mengenali antara satu sama lain.

"Begitu juga manusia, Allah cipta tak sama muka...supaya kenal-mengenal...saya jadi Melayu kebetulan (dan) Ngeh Khor Ham jadi Cina kebetulan sebab itu rahmat."

"Kalau Allah jadikan manusia sama semua muka macam (seperti) selipar Jepun, susah nak kenal mana satu Nik Aziz dan Ngeh Kor Ham," jenaka Nik Aziz lagi.

Nik Aziz yang juga Menteri Besar Kelantan turut menjelaskan tohmahan Umno kononnya budaya membaca ayat al-Quran oleh beberapa pemimpin DAP sebagai suatu penghinaan kepada Islam.

"Nabi pun mengutus surat pada semua pemimpin kerajaan bukan Islam, Raja Najasyi di Habsyah, Kaisar di Parsi, Heracleus di Rom, Nabi mula dengan tulis ayat al-Quran."

"Nabi tulis untuk pemimpin bukan Islam baca, bukan Nabi tulis: jangan baca ayat al-Quran ini sebab nanti hina Islam. Pemimpin Umno bodoh agama dan tak suka ikut Nabi," tegas Nik Aziz lagi.

Tegas Nik Aziz lagi, perjuangan PAS berdasarkan ajaran Islam, bukannya politik perkauman Melayu sebagaimana yang diamalkan Umno.

Jadi, beliau mengajak masyarakat bukan Islam mengenali Islam sebelum mengenali perjuangan PAS di Malaysia.

Ngeh Khoo Ham yang berucap sebelumnya mengakui bahawa DAP dan beliau sendiri sebelum ini percaya bahawa PAS adalah parti ekstrem, disebabkan terperdaya dengan propaganda Umno.

"Dulu saya memang ingat PAS (sebagai) parti ekstremis agama, fundamantelis dan tidak suka orang Cina (dan) dan bukan Islam. Itu semua sebelum kenal Tok Guru dan Hj. Nizar lah," jelasnya.

Beliau yang juga Pengerusi DAP Perak menyuarakan rasa kagum dengan kepimpinan amanah Menteri Besar Pakatan Rakyat, Datuk Seri Ir. Mohammad Nizar Jamaluddin kerana bersabar dan terus mempertahankan mandat rakyat, walaupun selepas Umno merampas kerajaan negeri.

Katanya lagi, kewibawaan Nizar menyebabkan majoriti rakyat terus bersama Pakatan Rakyat, walaupun beberapa Adun Pakaran Rakyat mengisytiharkan diri sebagai Adun Bebas.

Beliau juga berharap hubungan antara PAS, PKR dan DAP di Perak kekal kukuh, walaupun masing-msing mempunyai beberapa perbezaan dari segi ideologi kepartian.

Turut menyertai majlis perasmian penutup Nik Aziz itu, Pengerusi Majlis Pimpinan Negeri (MPN) PKR Mustafa Kamil Ayub, Speaker DUN V. Sivakumar dan Setiausaha DAP Perak Nga Kor Meng,

Dipercayai kekaguman para pemimpin Pakatan Rakyat Perak terhadap peribadi Nik Aziz kerana Mursyidul Am PAS itu kebelakangan ini tegas mempertahankan gagasan Pakatan Rakyat dari diperdaya oleh Umno.

Ianya sekaligus menjadikan Nik Aziz bukan sahaja berwibawa dalam kalangan ahli-ahli PAS, malah mula dikagumi oleh para pemimpin Pakatan Rakyat sendiri._


Dr Asri cabar Peguam Syarie, Nakhaei buktikan tuduhan

Azamin Amin

KUALA LUMPUR, 1 Nov : Sidang media tergempar semalam bagi menjelaskan tuduhan fitnah dan bantahan lantikan jawatan Yang Dipertua Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (Yadim) kepada bekas Mufti Perlis, Dr Mohd Asri Zainul Abidin baru-baru ini.

Dalam sidang media di Taman Tun Dr Ismail itu, Dr Asri membidas fitnah yang dilemparkan terhadapnya oleh Persatuan Peguam Syarie Malaysia (PGSM) dan Badan-Badan bukan kerajaan (NGO) di bawah Yadim dalam satu memorandum yang dihantar kepada Yang di-Pertuan Agong baru-baru ini.

Beliau menjelaskan antara fitnah yang terkandung dalam memorandum bertarikh 12 Oktober lalu yang dimuatkan dalam laman web PGSM ialah mendakwa beliau tidak mengiktiraf iktikad ahli sunnah dan keluar dari Mazhab Shafie, Hanafi, Maliki dan Hambali serta menolak hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Menurut Mohd Asri lagi tuduhan lain yang dianggap melampau ialah dakwaan yang mengatakan beliau telah mencerca golongan ulama seperti Imam Nawawi dan Imam Ghazali.

"Bagi saya untuk membantah lantikan itu adalah hak dia... tetapi jangan membuat fitnah dan tuduhan-tuduhan yang melibatkan maruah dan bidang keilmuan.

"Ia seolah-olah nak menggambarkan saya ini sesat dan ini satu tuduhan yang amat berat.

"Saya mahu mereka buktikan hanya sepotong ayat sahaja tentang tuduhan-tuduhan itu termasuk di mana saya mencerca ulama," katanya di hadapan para wartawan daripada media arus perdana seperti TV3, RTM, NTV7, Utusan, Berita Harian dan The Star.

Menurut Dr Asri tuduhan berunsur fitnah tersebut timbul atas perasaan tidak puas hati pihak-pihak tertentu berikutan penawaran jawatan itu terhadapnya oleh Perdana Menteri, Datuk Seri Mohd Najib Tun Razak dalam satu majlis tazkirah pada Ramadan yang lalu.

"Saya tahu dalang di sebalik Memorandum ini. Sejak jawatan itu ditawarkan maka ada beberapa pihak yang barangkali tidak selesa, tapi itu tidak mengapa untuk mereka berikan pandangan," katanya.

Sementara itu, Dr Asri turut membangkitkan persoalan kepada Yang Dipertua Yadim Dato' Nakhae Hj Ahmad berhubung dakwaan bahawa beliau tidak diterima oleh majoriti penyokong Umno dan tidak diterima oleh PAS selama ini.

"Saya nak tanya dia...(Nakhae), dia sendiri pun ditolak oleh PAS dan bertanding di Baling atas tiket Umno pun kalah.

"Kalau ini nak dijadikan kriteria untuk jawatan Yang Dipertua Yadim, saya rasa banyak lagi yang dia tak layak," katanya yang turut menyatakan keputusannya di atas tawaran tersebut.

Katanya berdasarkan pekembangan terbaru ini, beliau tidak berminat untuk menerima tawaran jawatan Yang Dipertua Yadim itu dan lebih selesa memberi pandangan sebagai 'pihak ketiga' yang tidak terikat dengan mana-mana pihak seperti kerajaan, Umno dan PAS.

Turut ditanya tentang spekulasi penyertaannya di dalam PAS yang heboh dperkatakan, beliau menafikan dakwaan itu.

"Ketua Dewan Ulama PAS menjemput saya untuk sertai PAS.

"Sebenarnya saya mempunyai hubungan yang cukup baik dengan para pemimpin PAS dan Umno tetapi saya rasa lebih baik menjadi suara ketiga buat masa ini," katanya yang selalu menerima dan memenuhi jemputan ceramah daripada kedua-dua parti.

Dalam sidang media itu, Dr Asri turut ditanya asama ada akan memanggil satu forum tebuka atau debat bagi menjelaksna setiap pertuduahan dan merungkai kekeliruan umat Islam berhubung isu ini, beliau setakat ini mahu pihak yang terbabit membuktikan tuduhan dan fitmah yang dilemparkan.

"Cukuplah saya beritahu melalui media bahawa perkara ini adalah bohong, saya belum berfikir untuk saman.

"Saya harap Yang di-Pertuan Agong juga membaca penjelasan saya, tapi mungkin juga saya boleh fikirkan (untuk menulis penjelasan rasmi) jika ada ruang boleh juga,"katanya yang kini bertugas sebagai pensyarah di Universiti Sains Malaysia.

Antara tuduhan lain yang terdapat dalam memorandum berkenaan ialah Dr Asri didakwa sering mengambil tindakan berkonfrantasi secara terbuka tanpa menitik beratkan soal adab dan kepentingan umat Islam secara keseluruhannya.

Selain itu dalam memorandum itu juga dinyatakan pendekatan ekstrem Dr Asri telah mengundang pelbagai akibat dan keresahan di kalangan umat Islam di seluruh negara khususnya negeri Perlis.

Juga dinyatakan bahawa cercaan beliau dan pengikutnya kepada amalan solat hajat kononnya ia satu bentuk maksiat dalam masjid telah mengundang perbalahan dan beberapa kejadian pergaduhan.

"Perbezaan pendapat ini, sudah lama malah Prof Hamka juga pernah menegur Mufti Johor dalam beberapa hal," katanya sambil menunjukkan buku Hamka kepada pihak media.

"Saya juga dituduh mencerca imam Nawawi sedangkan sebahagian besar kuliah saya di Lembah Kelang menggunakan kitab Nawawi," katanya yang turut menjelaskan beberapa isu kontroversi yang pernah ditimbulkan beliau sebelum ini.

Sementara itu Mohd Asri turut mencadangkan supaya Jabatan Audit Negara melakukan siasatan terhadap YADIM bagi menyemak tentang beberapa perkara.

"Apabila timbul isu Yadim ini, saya ada semak beberapa perkara, mungkin semakan saya ini betul ataupun salah.

"Saya mencadangkan kepada pihak audit negara supaya melakukan audit kepada Yadim sekarang, ini adalah perkara yang patut dibuat dan kita mungkin akan bertemu dengan banyak perkara," katanya tanpa mengulas lanjut.

Sidang media sekitar 45 minit bermula jam 8.00 malam itu, turut dihadiri NGO-NGO Islam yang lain yang memberi sokongan kepada beliau antaranya AL-Mizan Kuala Pilah, Al-Qayim, Al-Qadim, Al-Nidaa yang penanungnya adalah Raja Muda Perlis, peguam dan para pendokong As-Sunnah di Malaysia.

Mengakhiri sidang media, Dr Asri sekali lagi mahu pihak yang terbabit membuktikan tuduhan-tuduhan yang mencemar nama baik beliau dan mengelirukan umat Islam di negara ini.

"Membantah atau perbeza pendapat itu boleh tetapi jangan jadi pembohong, pendusta!" katanya tegas. _

SIDANG AKHBAR DUN PERAK 28 OKT



APABILA HUKUM ALLAH DIKETEPIKAN : DR HARON DIN


بسم الله الرحمن الرحيم

Bersama Dr Haron Din: Apabila hukum Allah diketepikan

Soalan Penyelewengan hukum-hukum Allah dilakukan orang-orang terdahulu seperti umat Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s. dengan mengubah agama Allah. Apakah umat Nabi Muhammad s.a.w. juga berlaku seperti itu iaitu mengubah agama Allah melalui al-Quran yang diturunkan kepada mereka, dengan mengubah hukum-hakam- Nya? Bolehkah Dato' jelaskan sejauhmanakah ia berlaku dan apakah kesannya kepada akidah ummah. - Umar Farouk, Bukit Rahman Putra, Sungai Buloh

Jawapan Al-Quranul Karim, terkawal daripada sebarang penyelewengan, pindaan dan perubahan.

Ayat-ayatnya terpelihara, kekal abadi sebagai ayat Allah tanpa penyelewengan hingga ke hari Kiamat. Ini adalah jaminan Allah, selaras dengan firman-Nya (mafhum): "...Oleh itu janganlah kamu takut kepada manusia, tetapi hendaklah kamu takut kepada-Ku; dan janganlah kamu menjual (membelakangkan) ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit; dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir." (Surah al-Maidah, ayat 44)

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Quran, dan Kamilah yang memeliharanya dan menjaganya." (Surah al-Hijr, ayat 9)

Dalam kedua-dua ayat ini, Allah memberi jaminan bahawa Dia akan menjaga ayat-ayat (al-Quran) daripada sebarang penyelewengan. Tidak seperti kitab-kitab sebelum al-Quran, tiada jaminan sebelumnya daripada penyelewengan. Oleh kerana al-Quran tidak boleh diubah atau dipinda, maka manusia kufur cuba mencari jalan untuk mengubahnya dengan pelbagai cara dan menukar-nukarkan ayatnya jika memungkinkan mereka berbuat demikian.

Sepertimana orang-orang Yahudi dahulu, apabila Allah SWT menurunkan at-Taurah kepada mereka, yang di dalamnya Allah melarang mereka menangkap ikan pada hari Sabtu. Mereka mengikut perintah Allah dengan tidak menangkap ikan pada hari Sabtu, sebaliknya mereka menyelewengkan hukumnya dengan memasang jaring pada hari Sabtu dan mengumpulkan ikan ke dalam jaring. Keesokan harinya (hari Ahad), barulah mereka menangkap dan membawa ke darat, ikan-ikan yang sudah terperangkap di dalam jaring sejak hari Sabtu. Itu suatu helah jahat atau suatu penyelewengan. Selepas itu, mereka menyelewengkan perintah Allah dalam a-Taurah sesuka hati mereka.

Riba yang diharamkan Allah, Yahudi menghalalkannya. Menipu helah mengambil harta orang secara batil (yang diharamkan), dihalalkan jika (orang tersebut) bukan daripada kalangan Yahudi. Zina yang diharamkan Allah, dihalalkan mereka kalau bukan dengan Yahudi. Menipu, mengkhianati yang diharamkan, dihalalkan kalau bukan dengan Yahudi. Ada banyak lagi perkara (perlanggaran hukum) yang kaum ini lakukan. Dalam agama Nasrani juga berlaku berbagai perbezaan di antara satu kitab dengan kitab al-Injil yang berlainan versinya, bercanggah hukum dan amalan sehingga jelas memecahbelahkan orang-orang Kristian kepada beberapa puak.

Setiap puak tersebut, hanya percaya dengan amalan mereka sahaja dan menyalahkan amalan puak yang lain. Hal-hal yang sedemikian, tidak sangat berbeza dengan apa yang berlaku di kalangan umat Islam, khasnya yang terkini. Bezanya, umat Islam tidak mengubah al-Quran, tidak meminda isinya dan menjaga al-Quran itu dengan baik.

Tetapi apabila mereka (umat Islam) diberi kuasa memerintah, hukum-hukum Allah digendalakan dan menggantikannya dengan hukum ciptaan manusia. Undang-undang Allah diketepikan, manakala undang-undang manusia diketengahkan. Hukum-hukum manusia diagung-agungkan, manakala hukum Allah diremehkan. Contoh terdekat yang boleh kita lihat, penyelewengan hukum-hukum Allah di kalangan umat Islam, sama ada dengan cara penuh kesedaran atau kejahilan.

Dalam hal undang-undang seperti kesalahan membunuh, mencederakan, mencuri, merompak, berzina, menuduh orang lain berzina, meminum minuman yang memabukkan dan murtad, semuanya diperuntukkan di bawah hukuman undang-undang ciptaan manusia. Malangnya tidak satu pun kesalahan-kesalahan itu dihukumkan dengan hukum yang ditetapkan Allah. Semua kesalahan tersebut ada yang dibicarakan di mahkamah ciptaan manusia yang dinamakan Mahkamah Sivil, ada yang dibicarakan di Mahkamah Syariah. Malah Mahkamah Syariah juga tidak mensabitkan semua kesalahan tersebut dengan hukum Allah.

Seluruhnya (kesalahan jenayah) dihukum dengan undang-undang manusia, didenda dengan ringgit atau dipenjarakan atau kedua-duanya sekali. Tidak berpandukan kepada hukum Allah dan mengenakannya dengan hukuman manusia, ini bererti ia merupakan penyelewengan kepada hukum Allah dengan meminda ketetapan Allah. Sebagai Muslim atau pemerintah negara umat Islam yang jelas beragama Islam, sebenarnya tidak diberi pilihan kepada mereka untuk menghukum mereka, selain daripada hukum Allah.

Firman Allah (mafhumnya): "Dan hendaklah engkau menjalankan hukum di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah dan janganlah engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka...(hingga akhir ayat)." (Surah al-Maidah, ayat 49)

Perintah Allah kepada yang beriman dengan-Nya dan kitab-kitab- Nya agar melaksanakan hukum Allah berulang banyak kali dalam al-Quran.

Sebagai contoh, Surah al-Baqarah (ayat 213), Surah ali-Imran (ayat 23), Surah al-Maaidah (ayat 42, 44, 45, 47, 48 dan 49), Surah Shaad (ayat 22 dan 26), Surah an-Nuur (ayat 51) dan Surah Mumtahanah (ayat 10).

Banyak lagi ayat-ayat sedemikian, di mana Allah memberi penekanan, khususnya pemerintah agar melaksanakan hukum-hukum Allah dan jangan diselewengkan hukum tersebut. Penyelewengan kepada hukum Allah SWT ini tidak sahaja sekadar menukarkan hukum hudud kepada hukum lain, tetapi sampai kepada peringkat menentang hukum Allah dan melaksanakan undang-undang mereka.

Riba yang diharamkan diubah kepada mengharuskannya dengan undang-undang perbankan konvensional, judi yang diharamkan dibolehkan dengan mendapat lesen, minuman yang memabukkan dibolehkan membuat perniagaannya serta dihidangkan sebagai minuman dengan permit perniagaan yang khusus.

Inilah yang Allah SWT sebutkan dalam firman-Nya (mafhumnya): "...Oleh itu siapakah yang lebih zalim lagi daripada mereka yang mendustakan ayat-ayat keterangan Allah dan berpaling daripadanya? Kami akan membalas orang-orang yang berpaling daripada ayat keterangan Kami (dengan) azab seksa yang seburuk-buruknya, disebabkan mereka sentiasa berpaling (mengingkarinya) ." (Surah al-An'aam ayat 157)
Manusia tidak sepatutnya berpaling daripada hukum Allah atau meninggalkannya, sebaliknya mengambil hukum manusia, kelak mereka akan menempuh azab Allah. Wallahua'lam.

Blog Yang Saya Lawati

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails